Ingin mencari suasana pantai yang tenang, alami dan dekat dari Jakarta? dengan jarak 170 km ke arah selatan Jakarta atau hanya 6 jam perjalanan Anda bisa mendapatkan sebuah sensasi pantai milik pribadi di Pantai Sawarna, karena lokasinya yang belum banyak dikenal, tapi memiliki pemandangan yang tak terlupakan.
Pantai Sawarna secara administratif masuk ke dalam wilayah Desa Sawarna, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Daerah wisata yang pada awalnya justru dipopulerkan oleh peselancar mancanegara ini lebih tepat disebut Desa Sawarna. Desa Sawarna memiliki banyak pantai, beberapa yang popular antara lain Pantai Ciantir, Tanjung Layar, Laguna Pari dan Pasir Putih.
Pantai Sawarna |
Nuansa alami pedesaan begitu terasa saat memasuki wilayah Sawarna. Setelah perjalanan melewati hutan, pengunjung akan tiba di pintu gerbang Desa Sawarna. Pintu gerbang yang berupa jembatan gantung selebar 1 m ini menghubungkan Kampung Cikaung, Desa Sawarna yang merupakan lokasi Pantai Sawarna dengan jalanan umum, sehingga disebut Jembatan Cikaung. Jembatan ini hanya bisa dilalui sepeda motor, sehingga bagi yang membawa mobil bisa diparkir sebelum Jembatan Cikaung ini. Pengunjung yang membayar 3.000 rupiah untuk retribusi masuk ke area Pantai Sawarna. Sedangkan mobil yang di parkir di luar Jembatan Cikaung cukup membayar 20.000 untuk tarif parkir menginap. Sedangkan sepeda motor yang masuk ke area Sawarna tidak perlu membayar biaya parkir.
Jembatan Cikaung, Pintu Masuk Pantai Sawarna dan Kp. Cikaung |
Di seberang Jembatan Cikaung terdapat hamparan sawah yang menguning dan rumah-rumah warga yang beralih fungsi sebagai homestay penginapan bagi pengunjung. Tidak ada hotel di Sawarna sehingga homestay merupakan salah satu pilihan tempat untuk menginap di Sawarna selain berkemah di tepi pantai.
Peselancar biasanya mengunjungi Pantai Ciantir untuk berselancar pada pagi hari karena ombaknya yang bagus. Namun bagi yang ingin menikmati ketenangan, Pantai Tanjung Layar yang juga merupakan icon Sawarna memberi pemandangan yang lebih indah.
Persawahan di Desa Sawarna setelah melalui Jembatan Cikaung |
Trek menuju Pantai Tanjung Layar |
Pantai Tanjung Layar mudah dikenali oleh pengunjung, karena adanya dua batu karang besar yang menyerupai bentukan layar. Disekeliling "layar" tersebut terdapat batu karang kompak yang membelah ombak, seakan-akan berfungsi sebagai penjaga Tanjung Layar agar tidak terkena abrasi. Pantai Tanjung Layar bersama dengan Pantai Ciantir adalah tempat terbaik untuk menyaksikan sunset di Sawarna.
Pantai Tanjung Layar |
Berbeda dengan pantai lain di Indonesia, Sawarna menawarkan paket komplit. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan tidak hanya wisata pantai, tetapu juga trekking hutan-pantai, dan penjelajahan gua. Trekking dilakukan dengan menjelajahi pantai, pantai terjauh yaitu Laguna Pari, lokasinya berkisar 2 km dari Kampung Cikaung, Pantai Pasir Putih, Pantai Tanjung Layar jaraknya tidak sampai 1 km dari gerbang Sawarna, sehingga pengunjung bisa berjalan kaki. Bagi pengunjung yang tidak ingin repot, juga tersedia ojek dengan tarif 5.000 - 20.000 ribu tergantung negoisasi dan jarak tempuh ke pantai yang dituju. Wisatawan sering berenang di Pantai Pasir Putih dan Laguna Pari karena ombaknya yang relatif tenang. Pantai Laguna Pari tempat terbaik untuk menyaksikan sunrise atau matahari terbit.
Bagi penggemar penjelajahan gua/caving juga dapat menyalurkan hasrat hobinya. Di Sawarna terdapat puluhan gua alami yang dapat memuaskan para penggemar caving, sehingga Sawarna juga bisa disebut Desa Seribu Gua. Tips yang perlu di ingat tentunya pengunjung harus membawa perlengkapan sendiri, seperti senter, sepatu boot, headlamp, dsb. Gua yang paling dikenal di Desa Sawarna bernama Gua Lalay, bisa ditempuh dengan 20 menit berjalan kaki dari gerbang masuk Sawarna. Gua Lalay merupakan gua batu gamping (karst) yang memiliki stalagmit (susunan batu kapur berbentuk kerucut berdiri tegak di lantai gua) dan stalaktit (batangan kapur yang terdapat pada langit-langit gua dengan ujung yang meruncing ke bawah) yang cantik berbentuk akibat tetesan air dalam kurun waktu yang lama. Panjang gua diperkirakan sampai 1.000 meter. Bagi penjelajah gua yang tidak membawa peralatan lengkap, sebaiknya cukup menjelajah 100-200 meter saja dari mulut gua. Dengan retribusi sekitar 3.000, pengunjung dapat menjelajahi gua yang merupakan tempat tinggal kelelawar tersebut.
Gua Lalay |
Berhubung lokasi antar pantai dan gua agak tricky dan relatif jauh dan juga papan petunjuk lokasi wisata yang belum lengkap, pengunjung disarankan menyewa guide yang banyak disediakan penginapan. Menurut salah seorang wisatawan, guide Sawarna cukup total menemani pengunjung mengelilingi objek wisata seluruh Desa Sawarna. Pengunjung cukup membayar 100.000 per hari, per rombongan atau tergantung negoisasi.
Desa Sawarna saat ini belum memiliki fasilitas hotel. Wisatawan yang ingin menginap dapat memilih beberapa penginapan homestay yang dikelola swadaya oleh warga. Jangan khawatir kondisi homestay nya relatif bagus dan pelayanannya baik. Homestay terdekat dari pantai terdapat di Kampung Cikaung (seberang jembatan masuk Sawarna). Di luar area Kampung Cikaung juga terdapat beberapa homestay lain apabila homestay di sekitar Kampung Cikaung penuh.
Homestay umumnya menyediakan paket menginap termasuk 3 x makan bagi pengunjung. Hal ini karena di Desa Sawarna belum terdapat rumah makan yang memadai, hanya ada beberapa warung kecil yang menjual minuman atau mie instan di pinggir pantai. Namun menurut penuturan salah satu wisatawan yang berkunjung, menu makanan tradisional di homestay Sawarna tidak mengecewakan. Biasanya paket makanan terdiri dari ikan bakar, sayur, lauk lain yang dirota setiap hari, sehingga pengunjung tidak bosan. Tarif yang dikenakan bervariasi antara 75.000 - 200.000 per orang per hari, tergantung kemampuan menawar dan fasilitas yang disediakan. Menurut salah seorang pengelola homestay pada musim liburan okupansi selalu penuh, sehingga direkomendasikan untuk booking terlebih dahulu. Namun begitu, dalam kondisi penuh terkadang beberapa rumah warga bisa digunakan sebagai homestay dadakan.
Sawarna memang sampai saat ini masih merupakan objek wisata yang dikelola oleh masyarakat. Fasilitas pendukung seperti wahana rekreasi air juga belum tersedia, seperti banana boat, jetski, penyewaan papan surf, dsb. Sawarna menawarkan kelebihan yang mungkin tidak banyak dimiliki oleh pantai-pantai padat pengunjung lain : romantisme, ketenangan dan kesunyian. Pilihan paling tepat buat warga Ibukota yang sudah jenuh dengan rutinitas sehari-hari.
0 komentar:
Posting Komentar